Tugas kelompok
Analisis Desain Berorientasi Objek
Paradigma Analisis Desain Berorientasi Objek
Disusun
Oleh :
Nirna
Tiskadewi (135410017)
Yuliyanti
M.Nur (135410128)
Florencio
Sequeira Barreto (135410030)
GufranKurniawan
(135410196)
Annisa
Rosedniati (135410252)
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
AKAKOM
2015
Paper
Mengenai paradigma analisis desain berorientasi objek.
1.
Apakah
analisis DBO itu?
2.
Apa
kelebihan ADBO?
3.
Apa
ciri-ciri ADBO?
4.
Apa
saja terminology Yang terdapat pada ADBO?
5.
Perkembangan
metode-metode ADBO dan beberapa tokoh yang mengenalkannya?
Jawab
1.
Pengertian, dasar pembuatan dan konsep ADBO
· Pengertian
ADBO
- Analisa :
Mempelajari, merekomendasikan dan menentukan kebutuhan system untuk
menyelesaikan permasalahan.
- Desain :
Menentukan solusi teknis
berdasarkan kebutuhan system.
- ADBO:
Cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan
model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata.
· Dasar Pembuatan ADBO
Dasar pembuatan ADBO adalah objek, yang merupakan kombinasi
antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.
· Konsep ADBO
Konsep ADBO mencakup analisis dan desain sebuah sistem
dengan pendekatan objek, yaitu:
· Analisis Berorientasi Objek (OOA)
OOA adalah metode analisis yang memerika requirement
(syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah sistem) dari sudut pandang
kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup perusahaan.
· Desain Berorientasi Objek (OOD)
OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang
didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.
Teknologi Objek
- Objek
Objek adalah benda secara fisik dan
konseptual yang ada di sekitar kita. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat yang
disebut state.
· Objek
dapat kongkrit, seperti halnya arsip dalam sistem, atau konseptual seperti
kebijakan penjadwalan dalam multiprocessing pada sistem operasi.
·
Dua objek dapat berbeda walaupun
bila semua nilai atributnya identik.
- Kelas
Objek
Kelas merupakan gambaran sekumpulan
Objek yang terbagi dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang
sama.
Suatu kegiatan mengumpulkan data
(atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam
satu grup.
Kelas Objek merupakan wadah bagi
Objek. Dapat digunakan untuk menciptakan Objek.
·
Objek mewakili fakta/keterangan dari
sebuah kelas.
Istilah-istilah dari objek:
·
Atribut : Data item yang menegaskan
Objek.
·
Operasi : Fungsi di dalam kelas yang
dikombinasikan ke bentuk tingkah laku kelas.
·
Metode : Pelaksanaan prosedur (badan
dari kode yang mengeksekusi respon terhadap permintaan objek lain di dalam
sistem).
Konsep Berorientasi Objek
· Encapsulation (Pengkapsulan)
Data
dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga
prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
Contohnya:
- Televisi:
tampak luar hanya tampak layar dan beberapa tombol oprasi namun didalamnya
terkandung kompleksitas rangkaian elektronika.
·
Inheritance (Pewarisan)
Inheritance
adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut
dan metode dari induknya langsung.
· Polymorphism (Polimorfisme)
Polimorfisme
yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan
perilaku berbeda.
·
Abstraksi
Abstraksi dapat dikatakan sebagai pembuang atribut onjek dan
oprasi yang hanya sampai pada yang benar-benar diperlukan.
·
Asosiasi
Asosiasi adalah relasi atau hubungan antara objek satu
dengan yang lainnya.
·
Agregasi
Agregasi merupakan sebuah relasi
yang menyatakan bahwa satu kelas yang lebih besar memuat satu atau lebih kelas
yang kecil. Sebaliknya, kelas “bagian” adalah bagian dari kelas “utuh”.
Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam
pembangunan sistem
2.
Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi,
ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi
dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga
meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir
pembangunan sistem.
Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem,
jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai
lingkungan eksekusi.
Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik
seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini
memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap
kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan
sistem yang kompleks (Booch, 2007).
Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada
proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi
harga.
OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan
memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang
analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian
yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama.
Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat
segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel
dan mudah dalam memelihara.
3.
ANALISIS DESAIN BERORIENNTASI OBYEK
Metodologi yang umumnya digunakan dalam
pembangunan sistem berbasis komputerdalam dunia bisnis dan industri saat ini
adalah metode analisis dan design terstruktur (StructuredAnalisys and Design /
SSAD). Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasilturunan
dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur
initerus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.Disamping
itu, akhir-akhir ini bahasa pemrograman object-oriented (OO) mliai poplier dan banyak digunakan pada organisasi bisnis maupun institusi pendidikan. Seiringdengan
trend sebuah metodologi dibangun untuk membantu programmer dalam
mengunakan bahasa pemrograman berorientasi obyek. Metodologi
ini dikenal dengan object-oriented analysisand design (OOAD).Metode OOAD
melakukan pendekatan terhadap masalah dari perspektif obyek,
tidak pada perspektif fungsional seperti pada pemrograman tersrtuktur. Akhir-akhir ini penggunakanOOAD
meningkat dibandingkan dengan pengunaan metode pengembangan software denganmetode
tradisional. Sebagai metode baru dan sophisticated bahasa pemrograman
berorientasiobyek diciptakan, hal tersebut untuk memenuhi peningkatan kebutuhan
akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi bisnis.
Analisis Model
Terstruktur
Pada pengembangan suatu sistem
informasi ada beberapa
metode perancangan, diantaranya yaitu perancangan terstruktur dan berorientasi objek. Disiniakan
dijelaskan perbedaan antara kedua metode perancangan tersebut.
Perancangan
Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970,
yang merupakan hasil turunandari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan
dengan metode terstruktur ini terusdiperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan
dalam dunia nyata.Perancangan ini bertujuan untuk membuat model SOLUSI
terhadapPROBLEM yang sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis
terstruktur. Adaempat kegiatan perancangan yang harus dilakukan,
yaitu:Perancangan arsitektural; kita merancang struktur modul P/L dengammengacu
pada model analisis yang sesuai (DFD). Langkahnya adalah:
mengidentifikasi jenis aliran (transform flowatau transaction flow), menemukan batas-batas aliran(incoming
flow dan outgoing flow), kemudian memetakannya menjadi striktur hirarkimodul.
Selanjutnya, kita alokasikan fungsi-fungsi yang harus ada pada modul-modulyang
tepat.Perancangan data; kita merancang struktur data yang dibutuhkan,
sertamerancang skema basisdata dengan mengacu pada model analisis yang sesuai
(ERD).Perancangan antarmuka; kita merancang antarmuka P/L dengan
pengguna,antarmuka dengan sistem lain, dan antarmuka antar-modul.Perancangan
prosedural; kita merancang detil dari setiap fungsi pada modul. Notasi
yang digunakan bisa berupa flow chart, algoritma, dan lain-lainPastikan bahwa
model perancangan yang dibuat sudah mengakomodasikebutuhan non
fungsional.Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan metode
perancanganterstruktur
Kelebihan
·
Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalammanajemen proyek
·
SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudahdimengerti
oleh pengguna atau programmer.
·
Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSADmenjadikan
bagus untuk digunakan.
·
SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagaiindustry.
·
SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudahmatang dan layak
untuk digunakan.
·
SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagaikebutuhan
·
SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.
Kekurangan
·
SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikankebutuhan
non-fungsional.
·
Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
·
Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative(waterfall), akan
tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
·
Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karenasistem
telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan
(kebutuhan-kebutuhan baru).
·
Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup toolyang
digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna,sehingga sangat sulit bagi
pengguna untuk melakukan evaluasi.
·
Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin
menghentikandekomposisi dan mliai membuat sistem.
SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan
pengguna.SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman
berorientasiobyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa
pemrograman terstruktur,tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).
4.
Apa
saja terminologi yang terdapat pada ADOO.
Terminologi
adalah menganalisis konsep dan
susunan (struktur) konsep yang digunakan pada suatu bidang.
I. Pengertian dan Konsep OOAD
Analisis
dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah
dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasarpembuatan
adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam
satu entitas.
Pengertian
“berorientasiobjek” berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai
kumpulan dari object tertentu yang memiliki struktur data dan
perilakunya.Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah system dengan
pendekatan objek, yaiut analisis berorientasi objek (OOA) dan desain
berorientasi objek (OOD).OOA adalah metode analisis yang memerika requirement
(syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah sistem) dari sudut pandang
kelas-kelas dan objek-objek yang di temui dalam ruang lingkup perusahaan.
Sedangkan OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang
didasarkan pada manipulasi objek-objek system atau subsistem.
A. Karakteristik dari Objek
1. Objek
1. Objek
§
Objek adalah benda secara fisik dan
konseptual yang ada di sekitarkita. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat yang
disebut state.
§
Objek dapat kongkrit, seperti hal
nya arsip dalam sistem, atau konseptual seperti kebijakan penjadwalan dalam
multiprocessing pada system operasi.
§
Dua objek dapat berbeda walau pun
bila semua nilai atributnya identik.
2.
Kelas Objek
Kelas
merupakan gambaran sekumpulan Objek yang terbagi dalam atribut, operasi,
metode, hubungan, danmakna yang sama.
§
Suatu kegiatan mengumpulkan data
(atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama kedalam satu
grup.
§
Kelas Objek merupakan wadah bagi
Objek. Dapat digunakan untuk menciptakan Objek.
§
Objek mewakili fakta/keterangan dari sebuah kelas.
Objek mewakili fakta/keterangan dari sebuah kelas.
Istilah-istilahObjek
§
Atribut : Data item yang
menegaskanObjek.
§
Operasi :Fungsi di dalam kelas yang
dikombinasikan kebentuk tingkah laku kelas.
§
Metode :Pelaksanaan prosedur (badan
dari kode yang mengeksekusi respon terhadap permintaan objek lain di dalam
sistem).
B.
Karakteristik Metodologi Berorientasi Objek
Metodologi
pengembangan system berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama :
1.
Encapsulation (Pengkapsulan)
§
Encapsulation merupakan dasar untuk
pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.
§
Data dan prosedur atau fungsi
dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari
luar tidak dapat mengaksesnya.
§
Data terlindung dari prosedur atau
objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
2.
Inheritance (Pewarisan)
§
Inheritance adalah teknik yang
menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari
induknya langsung.
§
Atributdanmetodedariobjekdariobjekindukditurunkankepadaanakobjek,
demikianseterusnya.
§
Inheritance mempunyai arti bahwa
atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai
hubungan secara hirarki.
§
Suatu kelas dapat ditentukan secara
umum, kemudian ditentukan spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai
hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas induknya, dan
ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya.
§
Kelas Objek dapat didefinisikan
atribut dan service dari kelas Objeklainnya.
§
Inheritance menggambarkan
generalisasi sebuah kelas.
3.
Polymorphism (Polimorfisme)
§
Polimorfisme yaitu konsep yang
menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
§
Polimorfisme mempunyai arti bahwa
operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda.
§
Kemampuan objek-objek yang berbeda
untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama.
§
Seleksi dari metode yang sesuai
bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan Objek.
5.
Metode beorientasi objek mulai berkembang ketika Grady Booch pada tahun 80an mempublikasikan suatu paper bagaimana melakukan perancangan untuk bahasa ADA namun memberi judul paper tersebut dengan : Object-Oriented Design. Selanjutnya ide tersebut terus ia kembangkan sampai tahun 90 an. Pada tahun 1991 Peter Coad dan Yourdon memperkenalkan metode berorientasi objek yang lebih sederhana dibandingkan Booch. Metode ini menjadi cepat populer karena mendukung layanan-layanan yang terdapat pada C++. Pada waktu itu C++ merupakan bahasa pemrograman berorientasi objekyang paling populer . Pada tahun 1991 juga Rumbaugh memperkenalkan Object Modelling Technique (OMT). Pendekatan yang digunakan tidak jauh berbeda dengan pendekatan yang digunakan Coad Yourdon namun dengan notasi yang berbeda. OMT tidak hanya sepenuhnya berbasis pada data driven tapi juga memisahkan proses dari data dengan penggunan data flow diagram yang terpisah dengan diagram kelas. OMT juga menggunakan notasi state transition diagram untuk memodelkan aspek dinamis sistem. Pada tahun 1994 Ivar Jacobson memperkenalkan konsep use case dan object oriented software engineering. Pada tahun 1994 itu juga yaitu bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, mempelopori usaha untuk penyatuan notasi pendekatan berorientasi objek. Pada tahun 1995 dihasilkan draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group (OMG – http://www.omg.org).
Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003. Booch, Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1999. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek [DHA03].
Metode beorientasi objek mulai berkembang ketika Grady Booch pada tahun 80an mempublikasikan suatu paper bagaimana melakukan perancangan untuk bahasa ADA namun memberi judul paper tersebut dengan : Object-Oriented Design. Selanjutnya ide tersebut terus ia kembangkan sampai tahun 90 an. Pada tahun 1991 Peter Coad dan Yourdon memperkenalkan metode berorientasi objek yang lebih sederhana dibandingkan Booch. Metode ini menjadi cepat populer karena mendukung layanan-layanan yang terdapat pada C++. Pada waktu itu C++ merupakan bahasa pemrograman berorientasi objekyang paling populer . Pada tahun 1991 juga Rumbaugh memperkenalkan Object Modelling Technique (OMT). Pendekatan yang digunakan tidak jauh berbeda dengan pendekatan yang digunakan Coad Yourdon namun dengan notasi yang berbeda. OMT tidak hanya sepenuhnya berbasis pada data driven tapi juga memisahkan proses dari data dengan penggunan data flow diagram yang terpisah dengan diagram kelas. OMT juga menggunakan notasi state transition diagram untuk memodelkan aspek dinamis sistem. Pada tahun 1994 Ivar Jacobson memperkenalkan konsep use case dan object oriented software engineering. Pada tahun 1994 itu juga yaitu bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, mempelopori usaha untuk penyatuan notasi pendekatan berorientasi objek. Pada tahun 1995 dihasilkan draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group (OMG – http://www.omg.org).
Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003. Booch, Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1999. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek [DHA03].
Analisis
dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah
dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar
pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan
perilaku dalam satu entitas.
Pengertian "berorientasi objek" berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaiut analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD). OOA adalah metode analisis yang memerika requirement (syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup perusahaan. Sedangkan OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.
Pengertian "berorientasi objek" berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaiut analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD). OOA adalah metode analisis yang memerika requirement (syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup perusahaan. Sedangkan OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.
OOA (Object Oriented Analysis)
OOA
mempelajari permasalahan dengan menspesifikasikannya atau mengobservasi
permasalahn tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya
analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan (requirement) yang
diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. (Misal: klien,developer, pakar,
dan lain-lain).Dokumen permintaan memiliki 2 fungsi yaitu : memformulasikan
kebutuhan klien dan membuat suatu daftar tugas. Analisis berorientasi obyek
(OOA) melihat pada domain masalah, dengan tujuan untuk memproduksi sebuah model
konseptual informasi yang ada di daerah yang sedang dianalisis. Model analisis
tidak mempertimbangkan kendala-kendala pelaksanaan apapun yang mungkin ada,
seperti konkurensi, distribusi, ketekunan, atau bagaimana sistem harus
dibangun. Kendala pelaksanaan ditangani selama desain berorientasi objek
(OOD).
Sumber-sumber untuk analisis dapat persyaratan tertulis pernyataan, dokumen visi yang formal, wawancara dengan stakeholder atau pihak yang berkepentingan lainnya. Sebuah sistem dapat dibagi menjadi beberapa domain, yang mewakili bisnis yang berbeda, teknologi, atau bidang yang diminati, masing-masing dianalisis secara terpisah.
Sumber-sumber untuk analisis dapat persyaratan tertulis pernyataan, dokumen visi yang formal, wawancara dengan stakeholder atau pihak yang berkepentingan lainnya. Sebuah sistem dapat dibagi menjadi beberapa domain, yang mewakili bisnis yang berbeda, teknologi, atau bidang yang diminati, masing-masing dianalisis secara terpisah.
Hasil
analisis berorientasi objek adalah deskripsi dari apa sistem secara fungsional
diperlukan untuk melakukan, dalam bentuk sebuah model konseptual. Itu biasanya
akan disajikan sebagai seperangkat menggunakan kasus, satu atau lebih UML
diagram kelas, dan sejumlah diagram interaksi. Tujuan dari analisis
berorientasi objek adalah untuk mengembangkan model yang menggambarkan
perangkat lunak komputer karena bekerja untuk memenuhi seperangkat persyaratan
yang ditentukan pelanggan.
UML
(Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar
untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari
sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri
juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi
konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik,
skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software.
Unified Model Language (UML) adalah bahasa universal untuk :
·
memvisualisasikan
grafis model yang tepat.
·
menetapkan
model yang tepat, lengkap, dan tidak ambigu untuk mengampil semua keputusan
penting dalam analisis, desain dan implementasi.
·
membangun
model yang dapat dihubungkan langsung dengan bahasa pemrograman.
·
mendokumentasikan
semua informasi yang dikumpulkan oleh tim sehingga memungkinkan untuk berbagi
informasi.
OOD (Object Oriented Design)
OOD
mengubah model konseptual yang dihasilkan dalam analisis berorientasi objek
memperhitungkan kendala yang dipaksakan oleh arsitektur yang dipilih dan setiap
non-fungsional – teknologi atau lingkungan – kendala, seperti transaksi
throughput, response time, run – waktu platform, lingkungan pengembangan, atau
bahasa pemrograman.